Toraja yang dipakai di rumah ataupun dalam pergaulan hidup
sehari-hari
disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.
Bahasa toraja ini dapat dibagi dalam bahasa pergaulan
dan bahasa
Tominaa atau bahasa kesusasteraan yang
sulit
dipahami oleh masyarakat biasa misalnya,
Disamping
itu ada bahasa sopan dan semberono kaalu salah
dipergunakan,
misalnya kata iko sebagai pengganti kata engkau
untuk kawan
biasa atau golongan lebih rendah atau lebih muda
umurnya tapi
dalam kekeluargaan termasuk jenjang keluarga
"Anak
atau cucu". Sebaliknya kata kamu adalah bahasa yang
sopan untuk
mengganti kata engkau. Kata kamu untuk
memanggil
seorang yang lebih tinggi atau lebih tua atau dianggap lebih tinggi. Akan
tetapi kebahagiaan bahagiaan barat Tana Toraja kata iko dianggap sopan seperti
misalnya iko ambe iko
kepala yang
berarti engkau bapak, engkau kepala, sedang
bahasa ini
kedengaran sangat lucu di daerah Makale dan Rantepao yang seharusnya kamu
ambe', kamu kepala.
Bahasa
Toraja tidak hanya dipergunakan oleh penduduk Tana Toraja, Tetapi juga oleh
orang Mamasa, orang Rongkong, orang Pantilang dan Ranteballa, orang Duri dan
mirip sekali dengan bahasa Mandar.
Ciri khas
bahasa Toraja ialah banyak memakai "koma a'in
-( ' ) seperti
ta'de halang, ma'rang haus, mata'ka' lelah dan
tidak ada
akhiran S,R, seperti Lukas Luka, Kristus Krittu